Jejaring pemuliaan ikan sudah terbentuk sekitar 10 th, pada beberapa komoditas baru sekitar 5 th. Beberapa jenis/varietas sudah dirilis, bahkan ada yg cukup dominan digunakan di masyarakat.
Terlepas dari keberhasilan tsb, ada beberapa poin yg perlu utk dilihat kembali:
1. Teknik pemuliaan: teknik yg dpt dipakai adalah persilangan, seleksi dan biomolekuler (marker assisted selection & transgen). Secara global pd beragam jenis organisme akuatik, hasil persilangan dan seleksi sudah banyak terbukti. Penerapan MAS belum banyak, karena cukup sulit menentukan hubungan antara marka genetik dg sifat fenotip (mengingat satu sifat ditentukan oleh beberapa gen dan satu gen bisa berpengaruh terhadap beberapa sifat). Produk transgenetik baru Salmon (setelah 15th sejak publikasi awal) yg di-approve oleh FDA (itupun setelah pengajuan 4-5th).
2. Protokol: Beberapa protokol dirancang berdasarkan lebih pada pendekatan kesiapan teknis lapangan daripada kebutuhan prinsip keilmuan yang sudah terbukti.
3. Pelepasan hasil: Pelepasan produk terkesan sebagai penghargaan atas kerja dan tidak ditekankan pada mutu produk dan kepentingan penyebaran produk (belakangan ini nampaknya semakin diperketat); Belum ada atau sedikit sekali publikasi ilmiah yang terkait dengan proses pemuliaan terkait.
4. Kelembagaan: Banyak pihak ingin terlibat (lebih tepat tercantum) sebagai anggota jejaring tetapi belum cukup jelas siapa berbuat apa. Belum ada lembaga tertentu sebagai nucleus center dan lainnya sebagai extension center.
Beberapa saran yg bisa dipertimbangkan:
1. Harus dilakukan evaluasi protokol yg telah digunakan dibandingkan dengan hasil yg diperoleh. Evaluasi juga protokol yg telah dapat diterapkan dibandingkan dengan penerapannya.
2. Penerapan biomolekuler hendaknya dilakukan secara hati-hati. Keterkaitan (marka) gen dg sifat harus benar2 dikonfirmasi dan jgn sampai ada kesan terburu2 mengambil kesimpulan. Demikian pula, konfirmasi ekspresi gen tertentu pada sifat fenotipnya, terutama pada spesies (bahkan mungkin populasi) berbeda.
3. Peran pakar: perlu pakar yang memiliki latar belakang keilmuan pemuliaan dan telah menerapkannya, terutama pada seleksi dan MAS. Perlu dipertimbangkan untuk belajar dari ahli pemuliaan ternak.
4. Perlu penataan kelembagaan yang lebih jelas agar pembiayaan dan fasilitas yang ada dapat digunakan lebih optimal. Kerjasama antar lembaga pemuliaan harus lebih jelas, bukan hanya sebatas personal, sehingga setiap pihak jelas tanggung jawab pekerjaan dan pembiayaan hingga terhadap hasilnya. Setiap anggota jejaring (yg sudah terdaftar) juga harus memiliki peran yang jelas.
Note:
Ini adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili institusi, tetapi kebetulan beberapa kali mendapat tugas untuk ikut serta pada kegiatan pemuliaan. Beberapa hal mungkin tidak ditulis dengan baik karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan.