Dear APLESI,
mengenai GAN KUMIS yg MAU DEMO untuk HARGA PAKAN TURUN (Saya tidak ikut dari awal, udah komen #243 dari posting @Dhimaz Pentoel Farm pd group APLESI)
1. Harga pakan vs biaya pakan
Harga pakan dihitung per kg pembelian sedangkan biaya pakan dihitung dari konversi pakan. Bisa saja harga pakan Rp 10.000/kg, bila menghasilkan FCR 0.5 maka biaya pakan cuma Rp 5.000/kg.
2. Harga pakan vs bonus pakan
Harga pakan naik selalu dikaitkan dengan bahan baku yang naik tapi selalu ada bonus buat para agen, bahkan bisa jalan2.
3. Harga pakan vs mesin pembuatan pakan
Karena harga pakan selalu tinggi, pemerintah (DJPB, KKP) membantu dengan membagikan mesin pelet. Entah berapa yg operasional?
4. Harga pakan vs subsidi pakan
Bila pada tingkat benih, pemerintah bisa membuat skema “subsidi benih” (atau apapun namanya), bagaimana skema tsb bisa diterapkan pada harga pakan.
Usul (seperti yang diminta Pak Ibnu Subroto, punten untuk 1-3 hal nggak sempat)
1. Kalo pakan pabrikan harus selalu mahal (dg berbagai alasan), kita minta kepastian bahwa pakan berkualitas tinggi dan besifat spesifik untuk ikan tertentu. Harus ada keterbukaan bahan yang digunakan, konten pakan setelah diproduksi dan jaminan efisiensi/FCR. Bahan yg digunakan harus benar2 aman buat ikan: tidak membuat ikan menjadi bule (kasus tahun lalu) atau kekuningan. Konten bukan hanya nutrisi kasar (protein, lemak, karbohidrat dll) tapi sampai nutrisi halus (asam amino, asam lemak dll). Meskipun kondisi budidaya akan sangat beragam, tapi pabrikan harus berani menjamin (artinya mereka benar2 sudah menguji) bahwa pakan bisa menghasilkan efisiensi berapa persen atau FCR berapa. Untuk peran pemerintah: SNI pakan dan pengujian pakan oleh pemerintah (sebelum registrasi keluar), harus sampai pada tingkat tsb.
Note: kebutuhan nutrisi halus berbeda tiap ikan bahkan tiap tahapan ikan. Aneh, bila pakan nila bagus dipakai untuk lele.
2. Kalo bahan baku pakan selalu mahal sehingga pakan juga selalu naik, kita minta pabrikan jangan memberi bonus jor-joran untuk agen (sudahlah ada persentase, masih ditambah ‘black bonus’ di akhir tahun), bahkan merekrut pembudidaya yang sudah berhasil untuk juga jadi agen. Berikan bonus itu sampai pada masyarakat yang paling bawah. Kalopun tidak dalam bentuk penurunan harga pakan, berikan kesempatan petani untuk memperluas wawasan, beri latihan (budidaya ataupun membuat pakan mandiri), bawa jalan2 melihat petani di tempat lain.
3. Tidak semua tempat memiliki bahan baku dan perlu pengetahuan cukup untuk membuat pakan mandiri. Kita (APLESI) harus punya peta ketersediaan bahan baku (daerah dan kelompok tani di daerah tsb) dan meminta pemerintah bisa memberikan bantuan mesin pelet dan biaya operasional awal ke tempat2 tsb sekaligus memberikan latihan yg cukup agar bisa berjalan. Sehingga, perlu kita pertimbangkan bahwa APLESI bisa memberikan jaminan bahwa di daerah tertentu tersedia bahan baku dan kelompok yang benar2 ada!
4. Subsidi pakan mungkin sudah jadi pembicaraan di pemerintah. Kalo China bisa memberikan subsidi lewat pabrik, kalo Malaysia bisa memberikan “subsidi” terhadap hasil panen, kenapa kita tidak? Mungkinkah dilakukan melalui pembebasan pajak masuk bahan baku dan pajak ketika menjual diiringi dengan kontrol yg ketat pada setiap tingkatnya? Mungkinkah petani diberi penghargaan, misalnya diberi tambahan Rp 500 untuk setiap kilogram ikan lele yang dipanen (katakanlah yang dilaporkan melalui APLESI)
Agar APLESI memiliki posisi tawar yg kuat terhadap pemerintah untuk melakukan hal tersebut diatas, HARUS:
1. Punya jumlah petani lele (baik yg ikut efbe maupun tidak), jumlah produksi yg mereka hasilkan dan jumlah uang yang beredar di dunia perlelean. Kalo tidak seluruh Indonesia, setidaknya Pulau Jawa atau hanya Jabodetabek atau, kalo terpaksa daripada nggak ada, se-Parung (kayaknya tanggung jawab kang @Jaja
2. Punya hubungan yang baik dengan asosiasi perikanan lain, misalnya Shrimp Club Indonesia dan Masyarakat Akuakultur Indonesia
3. Bersinergi dengan pemerintah agar dapat selalu menjadi stake holder yang menjadi bagian dalam pengambilan kebijakan perlelean, termasuk ketika harus berhadapan dengan pabrik pakan
Selamat berjuang dan semoga sukses!!!