“Lele aja kok import”

Di Batam, dengan serapan pasar lele konsumsi sekitar 10 ton/hari dan harga jual di tingkat pembudidaya mencapai Rp 15.000-16.000/kg, siapa tidak tergiur untuk menangguk untung meski dengan menyebrangkan dari negeri jiran?
Haruskah?

Di tengah beragam upaya untuk melompatkan produksi perikanan budidaya di dalam negeri, terkuak kabar masuknya lele dari negeri jiran ke Batam. Sontak saja, banyak pihak ‘berteriak’, beberapa langsung ‘bergerak’ untuk menahan gempuran kiriman lele tersebut yang ternyata sudah berlangsung dalam 10 tahun terakhir! Tidak kurang, Menteri Kelautan dan Perikanan langsung instruksi untuk bisa menggenjot produksi 5 ton, dari 2-3 ton produksi lokal saat ini menjadi 7-8 ton dalam waktu 6 bulan ke depan. Upaya loncatan dalam waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan usaha budidaya lele di Batam yang sudah diinisiasi sejak Tahun ’98-an.
Bisakah?

Terlepas dari seberapa efisiensi produksi lele dalam negeri (khususnya Batam) dibandingkan dengan negeri jiran, ragam tantangan harus segera dilalui. Pasti, tidak hanya dari seberapa besar harga sarana prasarana produksi namun juga adalah bagaimana biaya manajemen proses produksi yang sudah berjalan dan harusnya dicapai. Bukan hanya dari sudut pandang birokrasi dan kebijakan tapi juga harus menyusur mulai dari teknis operasional. Diharapkan, solusi yang tepat dapat segera memacu produksi lele di Batam.
Bagaimanakah?

Dengan perhitungan optimis, bila harus memproduksi lele konsumsi ukuran 6-7 ekor/kg sebanyak 8 ton/hari, diperlukan lahan untuk pembesaran sekitar 8 ha, pakan pembesaran 8-10 ton/hari, benih lele utk pembesaran minimal 80.000 ekor/hari (sekitar 2,4 juta/bulan), cacing sekitar 100 liter/hari dan induk betina 3-4 ton. Saat ini, tangkapan cacing diperkirakan mencapai 25 kg/hari. Satu contoh pembenih di Batam, dapat memproduksi benih rata-rata 340.000 ekor/bulan dengan lahan sekitar 1.300 m2 (24 bak) yang dikerjakan oleh tenaga terampil. Tangkapan cacing diperkirakan mencapai 25 kg/hari. Contoh lain, pembesaran lele dengan benih 5.000 ekor menghasilkan konsumsi sebanyak hanya 7 kg karena proses produksi dimulai dari benih ukuran 2-3 cm hingga panen ukuran 5-8 ekor/kg selama 3-4 bulan!