bila lele sangkuriang dapat diperoleh setelah perbaikan genetik sebanyak empat generasi, mungkinkah perbaikan genetik gurame dapat diperoleh dalam tiga generasi? dalam hitungan tahun, empat generasi lele hanya perlu empat tahun sedangkan tiga generasi gurame memerlukan waktu 12-15 tahun!!! siapa berani69x???
perbaikan performa ikan baik secara kualitatif (misalnya warna pada ikan koi) maupun kuantitatif (misalnya pertumbuhan) dapat dilakukan melalui teknik pemuliaan terarah (selective breeding). teknik pemuliaan, baik melalui seleksi ataupun hibridisasi, merupakan teknik ‘konvensional’ (cerita paling awal yang pernah didengar sejak bangku sekolah SMP/SMU adalah Paman Mendel dengan silangan tanaman kacang) tapi masih banyak dilakukan, diakui dan dibuktikan sangat mumpuni, ‘not difficult but complicated’ dan tidak/paling sedikit menimbulkan resistensi baik secara etika, moral maupun kemanusiaan. Hal ini berbeda dengan teknik perbaikan genetik lainnya, misalnya transgenik.
pemuliaan terarah pada dasarnya adalah jalan untuk mendapatkan suatu atau beberapa karakter unggul yang diharapkan. pengertian unggul, tentunya, harus jelas. unggul pada suatu karakter belum tentu unggul pada karakter lainnya, misalnya ikan tahan penyakit tapi pertumbuhan lambat. pada pemuliaan terarah, karakter unggul yang diharapkan sudah ditetapkan ketika program dimulai. Pada ikan budidaya, karakter unggul yang diprogramkan biasanya adalah salah satu atau kombinasi dari pertumbuhan cepat, jumlah telur tinggi, persentase daging tinggi, toleransi terhadap lingkungan tertentu dan tahan penyakit. mengingat pemuliaan terarah merupakan pekerjaan yang complicated, perlu waktu dan harus kontinyu, sehingga harus dilakukan pada ikan yang bernilai ekonomis tinggi. untuk kasus Indonesia, akan lebih baik lagi dan memang seharusnya, pemilihan jenis ikan tersebut juga dapat menjadi kebanggaan nasional. untuk kedua hal tersebut adalah, sambil teriak dengan mengepalkan tangan, gurame.
ikan gurame, yang secara tidak proporsional sudah terlanjur dicap memiliki pertumbuhan sangat lambat, merupakan ikan asli perairan Indonesia (dapat menjadi kebanggaan nasional sekaligus membuka peluang pasar ke luar negeri tanpa khawatir orang lain sebagai kompetitor), sudah dibudidayakan sejak lama (mungkin ikan yang pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia), ekonomis tinggi (harga jual paling tinggi pada golongan ikan konsumsi), laku dijual pada berbagai ukuran(mulai telur hingga ukuran kiloan), herbivor (sejalan dengan isu global untuk mengurangi penggunaan tepung ikan), bisa diterima oleh semua kalangan (walaupun mungkin mayoritas penikmat adalah kalangan menengah ke atas) dan dapat dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan marjinal yang memiliki sumber air terbatas (mengurangi kompetisi penggunaan air dan lahan dengan jenis ikan lain atau sektor pertanian lainnya). Boleh ditegaskan (untuk daya tarik): harga jual tinggi, pasar dalam dan luar negeri, biaya produksi bisa rendah dan kompetisi lahan/air dengan sektor lain rendah. jadi, kenapa harus berpaling ke ikan/sektor lain?
realistis; usaha budidaya gurame masih dilakukan secara segmentasi yang terurai, banyak pembudidaya yang terlibat tapi menyebar, tradisional, usaha sampingan, kebanyakan kurang perhatian/pembinaan dan nampaknya tidak banyak pakar/peneliti/praktisi akuakultur yang konsen untuk penelitian gurame dibanding jenis ikan lain. khusus untuk penelitian, mungkin banyak penelitian mengenai budidaya (nampaknya tercerai di berbagai institusi, menyebar terbatas dan dan sulit diakses) tapi untuk melakukan pemuliaan terarah nampaknya sangat-sangat terbatas.
logika; pemuliaan terarah perlu waktu. bila lele sangkuriang dapat diperoleh setelah perbaikan genetik sebanyak empat generasi, mungkinkah perbaikan genetik gurame dapat diperoleh dalam tiga generasi? dalam hitungan tahun, empat generasi lele hanya perlu empat tahun sedangkan tiga generasi gurame memerlukan waktu 12-15 tahun!!! siapa berani69x??? program pembiayaan mana yang berani mengucurkan dana dengan ‘spekulasi’ keberhasilan selama itu? peneliti mana yang berani bertaruh kepangkatan selama itu?
jalan tengah;
suatu kesepahaman dan kesepakatan bersama perlu dibangun: dari pemerintah (bagusnya presiden) sampai pembudidaya. ini pekerjaan yang perlu waktu panjang sehingga tidak perlu cepat ditagih keberhasilannya dan tentunya perlu dukungan biaya, yang mungkin tidak besar tapi harus kontinyu.
perlu mengerahkan semua ilmu ‘kanuragan’ yang ada: dari tingkat DNA hingga cara memberi pakan. sebagai ikan endemik Indonesia, gurame tersebar di perairan Jawa, Sumatera dan Kalimantan: identifikasi, koleksi, karakterisasi dan konservasi! gunakan teknik budidaya yang efisien dan lakukan seleksi.
perlu suatu networking yang operasional. peneliti/pakar yang inovatif, praktisi yang kreatif dan pembudidaya yang progresif duduk bersama, berbagi (bukan mengadu!!!) ilmu dan pengalaman, membuat roadmap yang realistis dan lakukan!
juragan@9300i
mg2 penelitiannya berhasil pak..
Maju terus perikanan budidaya… aq dukung deh lewat doa… sukses boss..
ayo dong PEMERINTAH turun”kaki” lebih serius jaddikan gurame mendunia… setuujuu semua..
aslkum.pak mau tanya. kualitas air suhu untuk pendederan gurame optimalnya berapaa?????terus batas lethalnya berapa????mohon dibantu ya pak!!!!!