Pembenihan Gurame dengan Sistem ResirkulasiGourami’s Hatchery using Recirculation System

Penggunaan sistem resirkulasi pada pembenihan gurame harus dirancang dengan menggunakan teknologi yang tepat guna baik wadah yang digunakan maupun teknik budidayanya, mudah penanganannya dan biaya ekonomi yang rendah. Peningkatan nilai ekonomis dapat dilakukan melalui peningkatan padat penebaran benih yang dipelihara.

Peningkatan padat penebaran dari 15 ekor/liter menjadi 20 ekor/liter atau 25 ekor/liter berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot dan panjang, sedangkan peningkatan padat penebaran dari 15 ekor/liter menjadi 20 ekor/liter tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat sintasan, namun berbeda nyata bila ditingkatkan menjadi 25 ekor/liter. Sehingga, peningkatan padat penebaran hingga 20 ekor/liter masih dapat dilakukan pada pemeliharaan benih gurame dalam sistem resirkulasi dari umur 10 hari hingga 40 hari atau pendederan pertama.

Peralatan yang digunakan pada sistem ini relatif mudah ditemukan dan sudah biasa digunakan, kecuali pompa air dan aerator, di tingkat pembenih gurame, diantaranya: baskom.  Desain sistem dibuat sedemikian rupa hanya untuk melanjutkan proses penetasan telur yang biasa menggunakan sistem tergenang (dalam baskom) hingga proses pendederan selama 40 hari.

Sistem resirkulasi dijalankan menggunakan pompa dengan debit 10 – 15 liter/menit pada unit filtrasi. Unit filtrasi dirancang sebagai filtrasi biologis (biofiltration) dengan sistem tenggelam (submerged filter) untuk memanfaatkan kerja bakteri melalui proses amonifikasi dan nitrifikasi. Air media pemeliharaan dialirkan secara gravitasi dari setiap wadah pemeliharaan melalui pipa ke bak filter. Bak filter disusun menjadi beberapa bagian, yaitu: bagian penyaringan fisika, bagian penyaringan biologi dan bagian penampungan. Pada bagian atas filter fisika menggunakan spon untuk menyaring kotoran yang berukuran besar, seperti kotoran ikan. Pada bagian bawah menggunakan cangkang kerang air tawar, sebagai alternatif dapat juga digunakan arang atau kerikil ukuran besar. Filter biologi bagian pertama memanfaatkan cangkang kerang sedangkan pada bagian kedua menggunakan kerikil lebih kecil atau ijuk untuk memperluas permukaan yang memungkinakan tempat penempelan bakteri nitrifikasi. Pada bagian penampungan ditambahkan aerasi (alat: aerator akuarium 1 titik) guna menambah suplai oksigen. Setelah penyaringan, air media dialirkan kembali menggunakan pompa ke wadah pemeliharaan ikan. Penambahan air baru hanya dilakukan untuk mengganti air yang menguap.

Sistem ini memungkinkan untuk dilakukan dalam skala rumah tangga, sebagai usaha sampingan bagi ibu rumah tangga. Karena sistem pembuangan dibuat di bagian bawah dengan aliran air yang memutar, kotoran ikan dapat terbawa dan tersangkur pada filter fisika. Secara periodik, peran ibu rumah tangga adalah membersihkan spon yang ditempeli kotoran.

Sistem ini sudah diuji coba namun belum diterapkan di masyarakat.  Analisis usaha pembenihan gurame dengan menggunakan sistem resirkulasi pada skala rumah tangga dapat dilihat disini

11 thoughts on “Pembenihan Gurame dengan Sistem ResirkulasiGourami’s Hatchery using Recirculation System

  1. bapoak biar lebih efektif bisa menggunakan zeolit sebagai filter karena zeolit akan mengikat NH4+ sehingga tidak membentuk NH3(amoniak) yang merupakan toksik buat ikan

  2. ikan gurame di dalam ras system ,dari benih misal 12 inc untuk pembesaran 500 -600 gr di butuh berapa lama ? artikel masalah kolam 2 meter itu apa dalam keadan aquaculture ras system atau biasa ? .

    traning di thailand apa bapak masih ada alamat ? saya ingin cari udang dan ikan betutu di sana

    terima kasih

  3. untuk pembesaran gurame pada RAS saya belum punya pengalaman, kolam 2 meter yang saya gunakan menggunakan sistem stagnan dengan debit air sekitar 1 L/detik untuk membantu menjaga kualitas air kolam dan mengganti air yang hilang akibat penguapan. Tapi bila penanganan ikan dilakukan dengan baik (untuk adaptasi awal), saya kira pembesaran gurame pada RAS mungkin akan lebih mudah dibanding ikan konsumsi lainnya karena kotoran buangnya relatif lebih sedikit. Hanya mungkin perlu bak pengendapan yang lebih bagus bila ikan diberi pakan yang bersumber daun-daunan.

  4. Terima kasih infonya Juragan
    Memang sistem resirkulasi bisa digunakan bukan hanya untuk ikan gurme, namun dapat dipaakai untuk semua jenis ikan, hanya karena sistem ini memerlukan tambahan biaya ekstra tentunya dalam pemilihan komoditas jadi pertimbangan,diupayakan komoditas yang akan dipelihara harus memiliki nilai jual tinggi.
    kami juga sudah mencoba membuat prototipe sistem resirkulasi bertingkat cocok di kembangkan di pedesaan yang minim ketersediaan air, dan pernah di aplikasikan di Jambi, dan Kalsel. Bila diantara saudara ada yang berminat silahkan kirim email ke saya. (subagja.j@gmail.com)

    terima kasih infonya, mudah-mudahan ada yang berminat

  5. pak, saya mo tanya klo syarat – syarat untuk memperoleh manager pengendali mutu itu bagaimana siE??
    coz saya lagi butuh BGT buat SNI ikan gurami untuk perusahaan kami,,,???
    please BGT yee,,, kasih tau??? katanya cie pelatihan lapangannya da di Bandung???
    tapi bleh donkz minta syarat – syaratnya yang jelas yee???

    Untuk menjadi Manajer pengendali mutu persyaratannya harus lulus Pelatihan Manajer Pengendali Mutu yang diselenggarakan oleh Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Silahkan hubungi instansi tersebut atau dapat berkonsultasi ke BBPBAT Sukabumi 0266225211

  6. saya punya tetangga pembenih gurameh… sangat sederhana, tidak serumit itu. prosesnya hanya mengambil telur dari kolam indukan, masukkan ke baskom (cermati dalam satu dua hari kalau2 ada telur yang tidak menetas), pindahkan ke kolam ukuran 2×3 meter untuk pembesaran sampai 2 bulan. perhatikan kedalaman air, cukup 30 cm. beri makan dengan cacing rambut sampai usia 1 2 minggu kemudian diberi tambahan makanan pabrik. pengalaman mereka, dalam usia 2 bulan bisa dijual Rp 100-150 per ekor. satu sarang telur bisa menghasilkan 3.000-5.000 ekor. dengan biaya sangat minim, keuntungan petani sekitar 200.000. Sudah dikurangi biaya pembelian telur gurame 50.000 persarang (bila tidak punya indukan sendiri).

  7. Pak,saya tertarik dgn sistem resirkulasi,saya mau tanya, apa sistem pompanya berjalan terus atau diatur jeda waktu pompa berjalan menggunakan timer ?

    pada pembenihan gurame, saya menggunakan pompa yang berjalan terus karena memang menggunakan pompa kecil. pada sistem yang lebih besar, Saya menggunakan kontrol otomatis untuk memberi jeda pada pompa

  8. Pak, saya mau tanya:
    1. Apakah heater hanya ditaruh di bak akhir penampungan air bersih sebelum dialirkan ke bak2 ikan saja? Berapa banyak heaternya dan disetel pada suhu berapa?
    2. Dari gambar saya lihat pipa outlet dari masing2 bak kolam ikan tidak dipasang di dasar bak, berarti pipanya didalam bak tsb dipasang naik keatas ya Pak, sehingga bukan menyedot air bawah tetapi air bagian atas. Apakah kotoran pada bak bisa terbawa semua dengan cara pemasangan pipa demikian? Terima Kasih.

    heater hanya dipasang di bak akhir penampunga air bersih dengan stel 32 oC.
    benar, outlet dipasang naik karena mennjaga stabilitas muka air. kotoran masih dapat terangkat karena jumlahnya sedikit. akan lebih baik menggunakan sistem ‘double pipe’ untuk mengangkat lebih efektif kotoran dari dasar.

Leave a Reply