strategi usaha gurameaquaculture business strategy on gouramy

Intensifikasi budidaya ikan gurami dapat dilakukan dengan memanfaatkan karakter morfologi yang khas, misalnya habitatnya di perairan tenang dengan kemampuan memanfaatkan oksigen dari atmosfer bebas, ditunjang dengan kesesuaian fisiologisnya sebagai ikan asli yang dapat dipastikan sesuai dengan perairan tawar Indonesia pada umumnya.
Gouramy production need to consider business scale. On small scale, business should be done as segmented-production, and on industrial scale, business could be an integrated-production.

Ikan gurame (Indonesian Gourami, Osphronemus goramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah sejak lama dibudidayakan oleh masyarakat. Ikan ini memiliki cita rasa yang disukai dengan nilai ekonomis tinggi. Selain memiliki pangsa pasar konsumen lokal, ikan ini juga berpeluang dijadikan sebagai salah satu andalan ekspor perikanan budidaya Indonesia di luar negeri. Namun demikian, pengembangan budidaya ikan ini relatif lambat dibandingkan dengan dengan ikan-ikan air tawar lainnya, baik dari segi intensifikasi budidaya maupun perbaikan kualitas genetiknya. Permasalahan lain yang dihadapi juga adalah preferensi masyarakat terhadap ukuran konsumsi yang relatif besar (500 – 700 gram/ekor) sehingga waktu pencapaiannya yang relatif lama (umur 1,5 – 2 tahun).

Intensifikasi budidaya ikan gurami dapat dilakukan dengan memanfaatkan karakter morfologi yang khas, misalnya habitatnya di perairan tenang dengan kemampuan memanfaatkan oksigen dari atmosfer bebas, ditunjang dengan kesesuaian fisiologisnya sebagai ikan asli yang dapat dipastikan sesuai dengan perairan tawar Indonesia pada umumnya.

Pemanfaatan keunggulan tersebut, dapat diterapkan dengan sistem budidaya yang hemat air dan/atau dengan kepadatan tinggi. Secara teknis, intensifikasi budidaya dapat dilakukan dengan menggunakan rancangan kolam yang tepat dan penyesuaian proses produksi berdasarkan skala usahanya. Pada tingkat skala usaha kecil, proses produksi sebaiknya dilakukan secara segmentasi sedangkan pada skala usaha besar, proses produksi sebaiknya dilakukan secara terintegrasi.

Proses produksi dengan segmentasi dapat dilakukan melalui pemberdayaan kelompok pembudidaya, mulai pembenihan, pendederan hingga pembesaran. Untuk itu, penguatan kelembagaan kelompok mutlak dilakukan, baik secara finansial maupun jaringan kerja. Penguatan finansial dapat dilakukan dengan pemberian bantuan dana atau keringanan/kemudahan kredit sedangkan penguatan jaringan kerja dapat dilakukan baik dengan mensinergikan kegiatan antara kelompok ataupun dengan sistem inti-plasma.

Proses produksi secara terintegrasi dapat dilakukan dengan melakukan proses produksi dari pembenihan hingga pembesaran. Untuk itu, diperlukan perencanaan proses produksi yang tepat agar kelangsungan usaha dapat dipertahankan.

Whether it be an individual or a company, any group interested in aquaculture should prepare a business plan to anticipate and work through potential mistakes in advance. The importance of a written business plan cannot be under emphasized. An overview of business planning for aquaculture is provided with guidelines for determining financial feasibility and developing cash flow statements for planning (ref. #1).

To remain intensively system on gouramy production, the business could be addressed to optimizing unique characteristic the fish, e.g. rearing on stagnant water and taking of free oxygen (labyrinth fish). Both fish behavior and morphology leading to water saving and/or high density for aquaculture production and lowering of operational cost.

Other, gouramy production need to consider business scale. On small scale, business should be done as segmented-production, and on industrial scale, business could be an integrated-production.

Most of Indonesian fisherfolk having a small business of gouramy. Some strategy must be paid of view to grow-up production, e.g. strengthening of fisherfolk institution either financial or network, adopting of applied technology and technical assistance.

Leave a Reply