sunarma.id

Proses produksi pembenihan sering dihadapkan pada masalah kualitas benih yang rendah, pertumbuhan lambat dan kelangsungan hidup rendah. Penyebab utama kondisi tersebut selalu diarahkan pada kualitas genetik benih yang dipelihara sehingga para pembudidaya biasanya mencari benih F1 yang diharapkan masih memiliki kualitas yang baik.

Decreasing hatchability, fertility and survival, and increasing prevalence of deformities and diseases, may be signs of inbreeding and loss of genetic diversity. Many hatcheries are small, and consequently only capable of maintaining limited numbers of broodstock, which can rapidly give rise to inbreeding. Inbreeding may be reduced or prevented by improved broodstock management, including:

Bila ditelusuri lebih lanjut, kualitas benih akan ditentukan oleh kualitas genetik induk yang digunakan, sedangkan upaya mempertahankan dapat dilakukan melalui penerapan strategi yang tepat ketika proses pemijahan. Secara praktis, beberapa hal berikut adalah upaya yang harus dilakukan di tingkat pembudidaya untuk mendapatkan dan mempertahankan kualitas benih yang baik:

1. Induk yang digunakan harus berasal dari keturunan yang berbeda. Bila penelusuran keturunan induk tidak dapat dilakukan secara pasti, upaya alternatif yang dapat dilakukan adalah memilih induk jantan dan betina dari asal daerah berbeda.  Sejauh memungkinkan, dapat juga dilakukan penambahan induk yang berasal dari alam bebas (wild type)
2. Induk yang digunakan sebaiknya memiliki organ lengkap, tidak memiliki cacat bawaan, berwarna normal/tidak pucat dan sirip berpasangan memiliki jumlah yang sama,
3. Pemijahan dilakukan secara massal dan bersamaan dan benih yang dihasilkan dipelihara secara bersama pada wadah yang sama. Pada kondisi fasilitas pembenihan terbatas, pemijahan bersamaan dapat dilakukan di pembenih berbeda kemudian dilakukan penggabungan benih.  Penelusuran lebih lanjut mengenai jumlah pasangan efektif yang harus digunakan pada pemijahan dapat dilihat di disini,
4. Benih yang digabungkan diarahkan untuk terus dipelihara untuk mendapatkan calon induk. Pada tahap tertentu harus dilakukan seleksi dengan memilih benih yang memiliki pertumbuhan lebih cepat atau karakter lainnya yang diharapkan dengan persentase tertentu,
5. Selama proses pembenihan sampai dengan pembesaran calon induk sebaiknya dilakukan pencatatan untuk perekaman data. Data tersebut akan berguna bila suatu saat akan dilakukan evaluasi.

Pengelolaan induk yang tidak tepat telah terbukti atau patut diduga kuat merupakan penyebab terjadinya penurunan kualitas benih.  Beberapa contoh penurunan kualitas benih dapat dilihat disini.

juraganindoor@9300i

1. Broodstock has not choice from same population. If available, introduction of new broodstock from the wild, periodically,
2. Good performance of broodstock,
3. Mass breeding and pay of view to effective breeding number,
4. Seed rearing communally and selection for good performance,
5. Data recording

Further reading here

juraganindoor@9300i