2community: tantangan2community: it’s challenge

Mengawali tahun ini dan terus berlanjut, Aku dapat tugas baru: melakukan adopsi teknologi dan mengembangkan sistem proses produksi untuk ikan gurame, sidat dan kodok. Ikan-ikan yang belum juga didapatkan hubungannya untuk dimasukkan ke dalam satu kelompok namun memiliki permasalahan pengembangan budidaya yang nyaris sama.

initializing this year and forward, I receive new tasks in my Center. I have to adopting and developing a production process system for Indonesian gouramy, eel and bullfrog. Too far to grouping as a family but may closely relate on cultivate development trouble.

Gurame (Ophronemus goramy); salah satu spesies asli di perairan tawar Indonesia, dipercaya merupakan ikan yang paling lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia meskipun secara tradisional dan merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Minimal terdapat tiga spesies yang sudah teridentifikasi (O. goramy, O. septemtiacus, O. laticlavius) dan diduga terdapat minimal dua varietas pada spesies O. goramy (varietas warna hitam/gelap yang merupakan ikan konsumsi dan varietas warna putih/terang yang dapat dijadikan ikan hias). Ikan ini dipijahkan secara alami, memerlukan waktu yang lama untuk mencapai ukuran konsumsi (sekitar umur 12 bulan untuk mencapai ukuran 0,5 – 0,7 g/ekor), produksi tidak terkontrol akibat produksi pembesaran yang tradisional, kurang adanya perhatian untuk dikembangkan pada tingkat intensif dan perbaikan mutu genetik ataupun pemijahan. Fokus padaikan ini, antara lain: pemuliaan induk, pemijahan buatan, teknik pendederan dan pembesaran pada skala intensif dan diseminasi teknologi pada pembudidaya.

Sidat (Anguilla sp.); 7 dari 18 spesies sidat terdapat di perairan Indonesia. Kepulauan Nusantara yang terletak diantara dua samudera, yang diduga merupakan wilayah pemijahan sidat, memberi keuntungan sebagai tempat beruaya sidat. Glass eel, yang merupakan tahap awal perkembangan sidat, dapat ditemukan di sepanjang pantai: selatan jawa, barat sumatera, sulawesi dan papua. Budidaya sidat, yang berasal dari spesies asli Indonesia, yaitu A. bicolor dan A. marmorata, baru dimulai dalam beberapa tahun terakhir ini. Pemerintah, melalui Departemen Kelautan dan Perikanan, memberikan perhatian penuh untuk mengusahan suatu lompatan teknologi budidaya/produksi spesies ini. Fokus pada komoditas ini, antara lain: mengembangkan sistem pembesaran yang ekonomis, teknik pemijahan dan menentukan kelimpahan stok untuk menjamin ketersediaan glass eel.

Kodok lembu (Rana catesbeiana); merupakan spesies introduksi yang masuk ke Indonesia pada Tahun 1983. Komoditas ini pernah mengalami kejayaan sebagai spesies pilihan utama untuk dibudidayakan namun kemudian menurun bahkan hampir tidak ada yang mau investasi untuk budidaya. Beberapa hal mungkin menjadi penyebabnya, diantaranya: terdapat gap informasi pasar antara pembudidaya dan konsumen, pasar yang sesungguhnya (bukan hanya “peluang”) tidak tersedia, tidak layak secara ekonomis dan/atau tidak tersedia teknologi bagi usaha pembesaran dan kurangnya pasokan percil (kodok muda) atau berudu bagi proses pembesaran. Fokus pada komoditas ini, diantaranya: produksi masal berudu, percil dan ukuran konsumsi, perbaikan mutu induk dan promosi untuk menarik investor/pembudidaya.

Untuk semua maksud tersebut, Aku harus menyusun suatu roadmap alias peta jalan yang harus dikerjakan setiap tahunnya. Tidak ada mimpi kecuali bekerja, kerja keras! Dan aku mengundang Anda untuk turut serta pada kegiatan ini: baik penelitian dan pengembangan, pemijahan, pendederan dan pembesaran ataupun diseminasi pada pembudidaya dan pengembangan kelembagaan.

trims to: Iwan (korlap subang) dan Cucu (korlap bandung) yang setia memberi spirit

Indonesian gouramy (Osphronemus goramy); a native species in Indonesia freshwater, suggested as longest fish cultured by Indonesian fisherfolk traditionally and one of high commercial value. At least, three species have been identified (O. goramy, O. septemtiacus, O. laticlavius), and suggested two varieties among O. goramy (black var as a consumable fish and white var as an ornamental fish). The fish breeding naturally, long time to reach consumable size (about 12 months in age to reach 0.5-0.7 g/fish), un-controlling production due to ongrowing traditionally, less attention to developed as intensive fish culture and improved breeding and genetic. Main focus on my task, i.e. selective breeding, artificially breeding, nursery and on-growing technique on intensive scale, dissemination technology to fisherfolk.
Eel (Anguilla sp.); 7 of 18 species distributed in Indonesian waters. Our archipelego give opportunity as homeland for Anguilla from Pasifik and Hindian Ocean, that suggested as spawning areas. Glass eel could be found in along coastal: southern java, western sumatara, celebes and papua. Eel culture, from indigenous species, A. bicolor and A. marmorata, just cultivated in a few years. Indonesian Marine Affairs and Fisheries Ministry pay a paid to effort a production technology jumping. Main focus of my task, i.e. develope an ongrowing system that economically feasible, breeding technique and determinant of abundance stock to assure glass eel availability.
Bullfrog (Rana catesbeiana); an introduced species in Indonesia. The species ever became first choice for culture, but unfortunately decrease, less preferrence to invest and discountinue. Some reason might be caused it, i.e. market information gap between consumer and producer, real market does not available, economically unfeasible or/and technologically unavailable in ongrowing process production and less supply in juveniles or tadpole. Main focus of my task, i.e. mass production either tadpole, juvenile, consumable or brooder, selective breeding and promote this species for cultivated.

I have to provide a real roadmap to be done every years. There’s no dream but work, hard work!
on behalf my teamwork, I invite you to joint in our activity about these species:either research and development, breeding, nursery and ongrowing, or disseminate to fisherfolk and capasity building.

bdg-smi, jan 20, ’08

4 thoughts on “2community: tantangan2community: it’s challenge

  1. Sangat menarik,tapi memang harus melangikah darimana ?
    Kalau bisa lebih detail di dalam awal pemeliharaan sampai dewasa.
    makasih

  2. It’s a real challenge for unstrategic comodities…
    But i’m sure u can do it sir…
    Everyone knows ur capabilities as a scientist and as a leader…
    And i’m really sure that SIMEDOk will be famous….

    Let’s make the 2nd community in BPBBAT after Indoor Community…
    How bout SIMEDOK Community..

    It’s my pleasure and my pride to help Simedok get it’s dignity…

    It’s time to move on and it’s all about hard working…..

    SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAT…………….

    PS : Sir, which advertisement that i should click…?

Leave a Reply