kriopreservasi sperma nilem (2)Sharkminnow Sperm Cryopreservation (2)

Kombinasi Efektif Ekstender dan Krioprotektan Berbeda pada Kriopreservasi Sperma Ikan Nilem (Osteochilus hasseltii Valenciennes, 1842)

A. Sunarma, D.W.B. Hastuti, D.M. Saleh, Y. Sistina

makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Tahunan IV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Yogya, 28 Juli 2007

The Effective Combination of Different Extender and Cryoprotectant on Sperm Cryopreservation of Nilem (Indonesian Sharkminnow, Osteochilus hasseltii Valenciennes, 1842)

A. Sunarma, D.W.B. Hastuti, D.M. Saleh, Y. Sistina
paper presented at Fourth Annual National Seminar of Result of Fisheries and Marine Research, Yogya, July 28, 2007

Abstrak
Teknologi kriopreservasi sperma ikan telah dikembangkan untuk memperpanjang kemampuan hidup gamet. Kombinasi dua ekstender (larutan ringer atau glukosa) dan dua krioprotektan (DMSO atau metanol) pada tiga konsentrasi berbeda telah dikaji untuk kriopreservasi sperma ikan nilem. Sperma diencerkan dengan ekstender pada rasio 1:9 dan krioprotektan ditambahkan pada konsentrasi 5%, 10% atau 15%. Sampel disimpan pada straw 0,5 mL, diequilibrasi pada temperatur 4-5 oC selama 20 menit, diuapkan pada jarak 3 cm diatas permukaan nitrogen cair selama 3 menit kemudian dimasukkan ke dalam nitrogen cair untuk disimpan selama 1 minggu. Sperma diencerkan kembali (thawing) pada temperatur 39-40 oC selama 10-15 detik dan digunakan untuk membuahi 100-200 telur per straw. Persentase motilitas spermatozoa pasca-thawing tertinggi dihasilkan pada kombinasi ekstender ringer dan DMSO 10% yaitu 87,50±5,00% sedangkan terendah pada kombinasi ringer dan metanol 5% yaitu 23,75±4,79%. Tingkat penetasan telur yang dibuahi spermatozoa pasca-thawing tertinggi dihasilkan pada kombinasi ringer dan DMSO 15% yaitu 54,98%±28,61% dan terendah pada kombinasi glukosa dan DMSO15% yaitu 6,54±3,32%. Hasil penelitian ini menunjukkan kriopreservasi sperma ikan dengan menggunakan nilem sebagai model dapat dikembangkan lebih lanjut untuk diterapkan pada ikan Cyprinidae lainnya.
Kata kunci : kriopreservasi, sperma, ikan nilem

Abstract
Cryopreservation technology of fish sperm has been developed to prolong gamete viability. Combination of two extenders (ringer or glucose) and two cryoprotectans (DMSO or methanol) on three concentrations have studied to sperm cryopreservation of nilem. Sperm was diluted in extender at the ratio of 1:9 then cryoprotectant was added at 5%, 10% or 15% (v/v) concentrations. Samples were stored in 0,5 mL straws, equilibrated at temperature 4 – 5 oC for 20 minutes, vaporized at 3 cm above surface liquid nitrogen for 3 minutes and then plunged into liquid nitrogen, where they were stored for 1 weeks. Sperm was thawed at temperature 39 – 40 oC for 10 – 15 sec. and was used to fertilize 100 – 200 eggs per straw. The highest percentage of post-thawed sperm was combination ringer and DMSO 10% (87,50 ± 5,00%) and the lowest was combination ringer and methanol 5% (23,75 ± 4,79%). The highest hatching rate fertilized by post-thawed sperm was combination ringer and DMSO 15% (54,98 ± 28,61%) and the lowest was combination glucose and DMSO 15% (6,54 ± 3,32%). The study showed fish sperm cryopreservation with nilem as a representative model could be developed to extend on other Cyprinidae.

Keywords: cryopreservation, sperm, nilem fish

paper in Indonesian

3 thoughts on “kriopreservasi sperma nilem (2)Sharkminnow Sperm Cryopreservation (2)

  1. jenis madu yang digunakan dalam penelitian madu royal jelly atau madu flora???
    bagaimana cara membuat larutan kombinasi madu dan krioprotektan (perbandingannya)???
    terima kasih

  2. dan kira2 lebih bagus mana, menggunakan madu royal jelly atau flora?

    saya menggunakan madu flora, yang banyak tersedia di pasaran dijual dalam bentuk sachet. cara pencampuran dapat dilihat pada metode penelitian. silahkan baca full paper

  3. Dear Brother,
    Nice to see your blogs through this we developing country could go through and learn many new things in near future, thanks brother.

Leave a Reply